Meningkatkan
Kecerdasan Bahasa Anak
Sebagai orangtua, kita
tentu ingin mempunyai anak yang memiliki kecerdasan bahasa yang baik. Dan kita
tentunya yakin bahwa kecerdasan bahasa itu bisa dibentuk sebagaimana yang
diakui oleh Gardner Howard.
Howard menjelaskan
bahwa potensi kecerdasan pada anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Oleh
karena itu, kecerdasan yang dimiliki seorang anak pada masa-masa awal
pertumbuhannya sampai usia sekolah tidak bisa dibiarkan sendiri untuk
berkembang. Potensi tersebut masih harus dibantu oleh orang-orang terdekatnya
yaitu orangtua dan sekolah.
Ada beberapa kiat yang
bisa dilakukan orangtua untuk meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak, antara
lain:
1.
Orangtua harus memberikan stimulus untuk mempengaruhi kemampuan otak si
anak yang pada akhirnya akan bermuara pada keterampilan anak dalam mengolah
kata-kata dan berbicara. Anak yang jarang diajak bicara akan mengurangi
kemampuan berbahasanya. Biasanya kelemahan berbahasa anak baru ketahuan ketika
si anak menginjak usia 5 atau 6 tahun saat memasuki bangku sekolah. Sebab, saat
itu anak dituntut untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan kawan-kawan
lainnya.
2.
Mengajari anak mencintai buku. Caranya, mengajak ke perpustakaan, toko
buku, pameran, dan sebagainya. Kemudian mendorong anak-anak untuk membeli buku
sendiri yang disukainya. Setelah itu, melakukan diskusi kecil tentang buku yang
baru dibelinya. Dengan cara ini, selain kosakata bertambah, lewat buku,
kemampuan kognitif anak juga turut terasah.
3.
Meminta anak menceritakan pengalamannya di sekolah. Selain bercerita
secara langsung, juga mengemukakannya dalam catatan hariannya.
4.
Minta anak membuat puisi, cerita pendek, dan lain-lain.
5.
Bila anak terlihat berbakat, orangtua tidak boleh ragu memasukkannya ke
kegiatan yang sesuai bakatnya seperti kelompok drama, ikut komunitas dongeng,
belajar menulis, dan lain-lain.
Adapun kiat sekolah untuk meningkatkan kecerdasan
bahasa murid, antara lain:
1.
Mengaitkan pelajaran Bahasa Indonesia dengan semua pelajaran yang ada.
Ini karena sifat pelajaran bahasa itu lentur, sehingga bisa masuk ke setiap
pelajaran. Caranya, setiap pelajaran harus memperhatikan aspek tata bahasa,
membaca, menulis, bicara dan mendengar yang diberikan secara menyenangkan. Dengan
cara ini, anak-anak tidak merasa bahwa mereka sebenarnya sedang mengasah
kemampuan berbahasa.
2.
Menggunakan pendekatan sastradalam mempelajari pelajaran sejarah.
Dengan cara ini, anak akan mendapatkan rasa atau suasananya sehingga lebih
cepat menerima materi yang diberikan. Anak-anak biasanya kurang tertarik dengan
pelajaran sejarah, karena dianggap menjenuhkan. Tapi lewat pendekatan semacam
ini, anak jadi bisa mengaitkan antara logika dengan rasa.
3.
Kemampuan bahasa anak didik juga bisa diasah lewat kegiatan bermain
drama. Aktivitas drama yang kerap digelar dimaksudkan untuk menggabungkan
pelajaran bahasa dengan seni. Dari sini anak-anak akan cepat meningkatkan
kemampuan bahasa lisannya.
4.
Yang tidak kalah penting untuk membangun kecerdasan berbahasa yang baik
adalah dengan membuat kurikulum berbahasa pada anak. Kurikulum ini membahas
tentang aktivitas, tujuan, dan cara penyajiannya sehingga kita dapat mengenali
potensi otak pada anak, perkembangan indera pada anak, dan cara menstimulasi
serta pengoptimalannya dalam menyerap kejadian di sekitarnya. Serta mengasah
kecepatan mengindera dari kejadian yang akan disimpan di dalam otak.
Beberapa kiat di atas merupakan mujahadah kita
agar bisa meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak. Karena peran bahasa itu
begitu penting, harus ada upaya dari kita dalam membangun kemampuan bahasa pada
anak sebagai pondasi awal dibangunnya kecerdasan anak. Dan yang paling berperan
dalam hal ini adalah orang-orang terdekatnya, yaitu orangtua dan guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar