Senin, 19 November 2012

Meningkatkan Kecerdasan Bahasa Anak

Meningkatkan Kecerdasan Bahasa Anak

Sebagai orangtua, kita tentu ingin mempunyai anak yang memiliki kecerdasan bahasa yang baik. Dan kita tentunya yakin bahwa kecerdasan bahasa itu bisa dibentuk sebagaimana yang diakui oleh Gardner Howard.
Howard menjelaskan bahwa potensi kecerdasan pada anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kecerdasan yang dimiliki seorang anak pada masa-masa awal pertumbuhannya sampai usia sekolah tidak bisa dibiarkan sendiri untuk berkembang. Potensi tersebut masih harus dibantu oleh orang-orang terdekatnya yaitu orangtua dan sekolah.
Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan orangtua untuk meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak, antara lain:
1.      Orangtua harus memberikan stimulus untuk mempengaruhi kemampuan otak si anak yang pada akhirnya akan bermuara pada keterampilan anak dalam mengolah kata-kata dan berbicara. Anak yang jarang diajak bicara akan mengurangi kemampuan berbahasanya. Biasanya kelemahan berbahasa anak baru ketahuan ketika si anak menginjak usia 5 atau 6 tahun saat memasuki bangku sekolah. Sebab, saat itu anak dituntut untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan kawan-kawan lainnya.
2.      Mengajari anak mencintai buku. Caranya, mengajak ke perpustakaan, toko buku, pameran, dan sebagainya. Kemudian mendorong anak-anak untuk membeli buku sendiri yang disukainya. Setelah itu, melakukan diskusi kecil tentang buku yang baru dibelinya. Dengan cara ini, selain kosakata bertambah, lewat buku, kemampuan kognitif anak juga turut terasah.
3.      Meminta anak menceritakan pengalamannya di sekolah. Selain bercerita secara langsung, juga mengemukakannya dalam catatan hariannya.
4.      Minta anak membuat puisi, cerita pendek, dan lain-lain.
5.      Bila anak terlihat berbakat, orangtua tidak boleh ragu memasukkannya ke kegiatan yang sesuai bakatnya seperti kelompok drama, ikut komunitas dongeng, belajar menulis, dan lain-lain.

Adapun kiat sekolah untuk meningkatkan kecerdasan bahasa murid, antara lain:
1.      Mengaitkan pelajaran Bahasa Indonesia dengan semua pelajaran yang ada. Ini karena sifat pelajaran bahasa itu lentur, sehingga bisa masuk ke setiap pelajaran. Caranya, setiap pelajaran harus memperhatikan aspek tata bahasa, membaca, menulis, bicara dan mendengar yang diberikan secara menyenangkan. Dengan cara ini, anak-anak tidak merasa bahwa mereka sebenarnya sedang mengasah kemampuan berbahasa.
2.      Menggunakan pendekatan sastradalam mempelajari pelajaran sejarah. Dengan cara ini, anak akan mendapatkan rasa atau suasananya sehingga lebih cepat menerima materi yang diberikan. Anak-anak biasanya kurang tertarik dengan pelajaran sejarah, karena dianggap menjenuhkan. Tapi lewat pendekatan semacam ini, anak jadi bisa mengaitkan antara logika dengan rasa.
3.      Kemampuan bahasa anak didik juga bisa diasah lewat kegiatan bermain drama. Aktivitas drama yang kerap digelar dimaksudkan untuk menggabungkan pelajaran bahasa dengan seni. Dari sini anak-anak akan cepat meningkatkan kemampuan bahasa lisannya.
4.      Yang tidak kalah penting untuk membangun kecerdasan berbahasa yang baik adalah dengan membuat kurikulum berbahasa pada anak. Kurikulum ini membahas tentang aktivitas, tujuan, dan cara penyajiannya sehingga kita dapat mengenali potensi otak pada anak, perkembangan indera pada anak, dan cara menstimulasi serta pengoptimalannya dalam menyerap kejadian di sekitarnya. Serta mengasah kecepatan mengindera dari kejadian yang akan disimpan di dalam otak.

Beberapa kiat di atas merupakan mujahadah kita agar bisa meningkatkan kecerdasan bahasa pada anak. Karena peran bahasa itu begitu penting, harus ada upaya dari kita dalam membangun kemampuan bahasa pada anak sebagai pondasi awal dibangunnya kecerdasan anak. Dan yang paling berperan dalam hal ini adalah orang-orang terdekatnya, yaitu orangtua dan guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar